Kamis, 16 Januari 2014

KOPERASI DI DUNIA DAN ANALISIS PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA

Nama : Desi Auliasari
NPM   : 21212885

1.     Koperasi Di dunia dan berbagai Negara

A.     Inggris
Koperasi pertama yang lahir di inggris adalah Koperasi Rochdale dibawah pimpinan Charles Howart pada tahun 1844. Koperasi tersebut didirikan dikota rochdale, bagian utara inggris yang beranggotakan 28 pekerja. Dan setiap tanggal 24 Oktober 1844, hari lahirnya koperasi Rochdale diperingati sebagai hari “Gerakan Koperasi Modern”.
Sementara itu koperasi konsumsi di Inggris menyatukan diri menjadi pusat koperasi pembelian dengan nama The Cooperative Whole-sale Cociety (C.W.S). CWS sangat berkembang, hingga pada tahun 1945  telah memiliki 200 unit pabrik dengan 9000 pekerja.

B.      Perancis
Pada tahun 1884 kaum buruh perancis menuntut pemerintah untuk mendirikan koperasi atas gagasan Lois Blanc, tetapi koperasi yang didirikan ini kemudian bangkrut.
Setelah hal itu koperasi di perancis kemudian berkembang dengan pesat. Koperasi-koperasi tersebut kemudian bergabung membentuk Koperasi Konsumsi Nasional Perancis (Federation Nationale Dess Cooperative de Consommation) dengan anggota 476 koperasi. Dan jumlah anggotanya saat itu mencapai 3.460.000 orang  dengan 9900 buah toko dan memiliki perputaran  modal sebesar 3600 milyar franc pertahun.

C.      Jerman
Pada tahun 1808-1883 Herman Schultz-Delitsch seorang hakim dan anggota parlemen pertama di Jerman mempelopori terbentuknya koperasi di Jerman  yang berhasil mengembangkan konsep badi prakarsa dan perkembangan bertahap dari koperasi-koperasi kredit perkotaan, koperasi pengadaan sarana produksi bagi pengrajin, yang kemudian diterapkan oleh pedagang-pedagang kecil.
Pedoman kerja koperasi yang di beri nama Koperasi Simpan Pinjam Schultz ini adalah:
1.      Uang simpanan sebagai modal kerja koperasi dikumpulkan dari anggota.
2.      Wilayah kerjaannya di daerah perkotaan.
3.      Pengurus koperasi dipilih dan diberi upah atas pekerjaannya.
4.      Pinjaman bersifat jangka pendek.
5.      Keuntungan yang diperoleh dari bunga pinjaman dibagikan kepada anggota.

D.     Denmark
Perintisan koperasi di Denmark didorong oleh bangkitnya petani yang tergabung dalam perkumpulan petani kerajaan Denmark yang didirikan pada tahun 1709. Pada tahun 1800, beberapa orang dermawan mendirikan “Spare Casse” semacam bank tabungan untuk petani. Hingga tahun 1886 , diseluruh Denmark telah berdiri 496 Spare Casse.

E.      Swedia
Koperasi di Swedia agak unik. Usaha koperasi semula didirikan untuk memerangi kekuatan monopoli. Oleh karenanya koperasi di Swedia, lebih mengutamakan penyediaan barang-barang dengan harga murah dan kualitas baik. Mereka mengakui dengan berkoperasi akan terhindar dari kaum kapitalis yang menguasai monopoli perdagangan. Koperasi tersebut umumnya merupakan campuran dari usaha koperai, swasta, dan usaha Negara yang sering disebut sebagai Type Middle Way.

F.       Jepang
Pada tahun 1921 di jepang didirikan 2 koperasi yang diberi nama Koperasi Nada dan Koperasi kobe dibawah kepemimpinan Toyohiko Kagawa, bapak gerakan koperasi konsumen. Kedua badan usaha ini bergabung atau amalgamasi menjadi Koperasi Nada Kobe ditahun 1962. Kemudian berubah nama lagi menjadi Koperasi Kobe pada tahun 1991. Seiring perkembangannya, kedua koperasi ini menjadi kekuatan yang mengemudikan koperasi di jepang. Tujuan pergerakan koperasi di jepang ini adalah demi memperbaiki kondisi kehidupan masyarakat miskin.
Selain Koperasi Kobe, pada tahun 1951 didirikan gabungan Koperasi Konsumen Jepang (Japanese Consumers’ Co-operative Union, JCCU) yang merupakan peletak dasar dan pendorong kemajuan koperasi.
Di jepang sendiri juga terdapat koperasi-koperasi yang menyelenggarakan kegiatan serba usaha yang juga tergabung dalam sebuah koperasi induk yang bernama Gabungan  Perkumpulan Koperasi Pertanian Nasional (Zenkoku Nogyo Kyodokumiai Chuokai).

G.     Korea
Pada tahun 1961 dalam rangka pelaksanaan undang-undang koperasi pertanian yang baru, bank pertanian korea dan koperasi pertanian digabungkan menjadi satu dengan nama gabungan Koperasi Pertanian Nasional (National Agricultural Cooperative Federation) disingkat NACF. Gabungan ini bekerja atas dasar prinsip-prinsip koperasi yang modern dan melakukan kerjanya atas dasar serba usaha. NACF juga bertugas mengembangkan sector pertanian, meningkatkan peran ekonomi dan social petani, serta menyelenggarakan usaha-usaha peningkatan budaya rakyat.

H.     Amerika Serikat
Koperasi pertama yang berdiri di Amerika Serikat adalah The Philadelphia Contributionship From Lose By Fire. Semacam asauransi kebakaran. Dan pada tahun 1880 berdiri koperasi-koperasi pertanian besar (History and Performance of Inkopkar 1995). Sementara itu selama bertahun-tahun Amerika juga telah berkembang perkumpulan simpan pinjam yang dikenal dengan nama Credit Union, berkat anjuran Alphonso Desjardi (1854-1921).





2.     Analisa Perkembangan Koperasi di Indonesia
Sejarah koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya.
Pada tahun 1896 seorang Pamong Praja Patih R.Aria Wiria Atmaja di Purwokerto mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negeri. Yang merupakan cikal bakal koperasi di Indonesia. Namun tidak berjalan dengan lancar pada saat belanda menjajah indonesia. Begitu pula pada saat jepang menjajah indonesia. Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sekaligus membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) yang berkedudukan di Tasikmalaya (Bandung sebagai ibukota provinsi sedang diduduki oleh tentara Belanda). Pada era modernisasi saat ini peran koperasi untuk membantu masyarakat semakin lemah.
Menurut pendapat saya, koperasi di Indonesia masih dalam tahap perkembangan yang belum         terlihat pesat pertumbuhannya. Banyak orang yang masih menganggap koperasi bukanlah suatu alat simpan pinjam, melainkan suatu alat untuk membeli suatu barang yang ternyata harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan mal-mal sekitar atau supermarket.
Sebaiknya untuk pengurus koperasi harus merubah pola pikir masyarakat Indonesia untuk tujuan sebenarnya koperasi itu adalah alat untuk simpan pinjam yang mudah tidak terlalu banyak persyaratan yang malah membuat kebanyakan orang terlalu lama dan berbelit. Dan juga untuk membantu pengerajin barang-barang produksi asli Indonesia akan kualitas kuantitas bahkan harga barang tersebut.
Untuk masyarakat Indonesia juga seharusnya membantu untuk merubah pola pikir akan tujuan asli koperasi, bukan hanya berbicara yang tidak terlihat tindakannya.

ENGLISH TRANSLATION
History of the cooperative began in the 20th century, which generally is the result of the effort is not spontaneous and was not done by people who are very rich. Cooperative grow from among the people, when suffering the economic and social field generated by the capitalist system mounting. Some people whose livelihoods are simple with limited economic capacity, driven by the suffering and economic burden of the same, spontaneously unite to help himself and his fellow man.
In 1896 a civil service R.Aria Patih Wiria Atmaja in Purwokerto set up a bank for state officials. Which is the embryo of cooperatives in Indonesia. But do not go smoothly when the Dutch colonized Indonesia. Similarly, when Japanese invaded Indonesia. After Indonesian independence, on 12 July 1947, the cooperative movement in Indonesia held the first Co-operative Congress in Tasikmalaya. These days later designated as the Day of Cooperatives Indonesia. Thus forming the Central Cooperative Organization Rakyat Indonesia (SOKRI) lying in Tasikmalaya (Bandung as the capital of the province was occupied by the army of the Netherlands). In the current era of modernization, the role of cooperatives to help society weakened.
In my opinion, cooperatives in Indonesia is still in the developmental stage who has not seen growth. Many people still consider the cooperative is not a means of savings and loan, but rather a tool to buy an item that turned out to price more expensive when compared to the mall or supermarket.
Ought for cooperative management must change the mindset of society Indonesia that the purpose of the cooperative is savings and loans were easy tool and not too many requirements are time consuming and complicated. And also to help craftsmen goods production of indonesia about the quality of quantity and of the item price.

Indonesian society should also help to change the mindset of the purpose of the cooperative actually, not just to talk but has not seen actions.

Sumber :
-          http://ekop.upi.edu/