Minggu, 08 Juni 2014

Daur Ulang Sampah Di Kedai Daur Ulang Pak salam

Nama : Desi Auliasari
NPM : 21212885
Kelas : 2EB20


Daur Ulang Sampah Di Kedai Daur Ulang Pak salam

                




Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi,kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang ialah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemprosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga dalam proses hierarki sampah 4R (Reduce, ReuseRecycle, and Replace).
Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logamtekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa di degradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemprosesan material baru untuk proses produksi.
Pada pemahaman yang terbatas, proses daur ulang harus menghasilkan barang yang mirip dengan barang aslinya dengan material yang sama, contohnya kertas bekas harus menjadi kertas dengan kualitas yang sama. Jadi, daur ulang adalah proses penggunaan kembali material menjadi produk yang berbeda. 
Jakarta memproduksi 6.000 ton sampah setiap hari. Sebagian besar sampah-sampah ini berujung di tepi jalanan, sungai Ciliwung dan, akhirnya, di laut. Dengan banyaknya sampah yang dihasilnya namun keasadaran untuk membuang sampah pada tempatnya sangat rendah, salah satunya adalah penduduk Jakarta. Hampir diseluruh penjuru Indonesia dihiasi oleh sampah yang berserakan tidak terurus.
Dengan kedaan seperti ini, pak salam menyadari betapa pentingnya mendaur ulang sampah. Pak salam memulai pekerjaannya sebagai aktivis Walhi (Wahana Lingkungan Hidup), membuat ia berkeliling dunia dan tahu tentang pengolahan sampah secara mendalam, bahkan ia pun sempat mengikuti pelatihan daur ulang bertaraf internasional. berkampanye dan melakukan aktivitas yang berhubungan dengan isu sampah sejak tahun 1980-an, sayangnya hal tersebut tidak ditanggapi oleh pemerintah melihat isu ini tidak terlihat berbahaya. Tidak dapat mengharapkan pemerintah, ia pun membangun kedai daur ulang sendiri sejak tahun 1990-an yang terus bertahan, bahkan semakin maju, sampai sekarang.
Di kedai Jalan Mampang Prapatan XI no. 3A Jakarta Selatan, Pak Salam dan enam pegawainya mendaur ulang kertas. Peralatan di kedai berukuran 5x10 meter itu. cukup mesin blender dan bak penampung serta alat cetak. Adapun jenis sampah yang di daur ulang di kedai daur ulang adalah Kertas HVS, Koran, Majalah, Brosur/poster, Kertas/map manila, Kertas komputer, Amplop, Kertas buram, Karton, Kardus. Jenis sampah yang tidak diterima adalah Kertas yang dilaminating; Kertas Karbon, Kertas bekas obat/kimia.
Kedai bisa mendaur ulang sampah kertas 50 sampai 60 kg. Sampah kertas diubah menjadi produk benilai seperti kotak pensil ,gantungan kunci, kotak penyimpanan berkas.  produk recycle kertas dijual mulai dari 5 ribu rupiah hingga puluhan ribu rupiah. Pelanggan tetapnya antara lain perusahaan-perusahaan yang mengusung jargon green office.
Proses pembuatannya, dimana kertas bekas dihancurkan dengan menggunakan mesin blender guna dijadikan bubur, setelah itu dikeringan dan dibentuk sesuai kreativitas. Pak salim mengakui  metode seperti ini menghabiskan waktu, tenaga, dan energi.
 Metode tradisional seperti ini sudah dilakukan oleh masyarakat Jepang dari ribuan tahun lalu. Bahkan, anak TK sudah mahir dalam membuat kertas daur ulang seperti ini. Jepang bahkan sudah memakai metode dengan menggunakan teknologi canggih. Yang pada akhirnya, dapat membuat kertas yang sudah didaur beberapa kali pun masih terlihat seperti baru. Keuntungan yang juga didapatkan dari konsumen adalah satu kali mereka membeli sebuah buku, maka ketika buku tersebut sudah habis pakai, mereka tinggal membawa buku tersebut ke pabrik daur ulang. Dan beberapa hari kemudian, mereka akan mendapatkan buku putih yang mulus dari tulisan secara gratis, karena asalnya pun dari buku mereka yang didaur ulang. berbeda dengan di Indonesia, dimana kertas daur ulang berwarna kecoklatan atau mudah untuk dikenali karena teksturnya berbeda.
Walaupun tertinggal dari segi teknologi, kedai daur ulang pak salim ingin menyampaikan betapa pentingnya pemikiran dan pola hidup masyarakat Indonesia mengenai mengelolah sampah. Mendaur ulang 1 ton sampah kertas sama dengan menyelamatkan 7 pohon dewasa. Kalau pabrik kertas membuat satu ton bubur kertas sama dengan menggunduli seperempat hektare hutan. Kedai itu juga jadi tempat pembelajaran siswa SD hingga SMA mengenai pengelolaan dan daur ulang sampah khususnya kertas.
Keuntungan dari segi lingkungan, daur ulang sampah dan limbah berbahaya dapat mengurangi konsumsi bahan baku serta sertadapat  mengurangi volume limbah yang dibuang ke alam. Daur ulang limbah berbahaya dapat berarti mengurangi polusi udara, air dan tanah yang terkait dengan ekstraksi, pemurnian, dan pengolahan bahan baku. Daur ulang juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Ketika sampah dan limbah berbahaya didaur ulang, lebih sedikit energi yang diperlukan untuk mengekstrak dan memproses bahan baku untuk proses produksi. Dan, ketika kebutuhan energi dari alam menurun,kebutuhan akan bahan bakar dari fosil menurun maka akan lebih sedikit karbon dioksida yangdipancarkan ke atmosfer. Emisi polutan udara lainnya dapat dikurangi juga, karena daur ulangsampah dan limbah berbahaya dapat menurunkan pelepasan racun udara dari pembakaran sampah. Selain itu juga dapat membuka lapangan kerja sehingga bisa mengurangi tingkat pegangguran
Kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya dan memisahkan antara sampah organik dan organik sangat membantu dan melindungi lingkungan dari bahaya pencemaran sampah serta pemerintah harus menyediakan mesin dengan teknologi terbaru untuk daur ulang sampah sehingga tumpukan sampah yang ada di TPA akan menghasilnya keuntungan bagi masyarakat.

  
Sumber :