·
Manfaat Konvergensi Internasional
Pendukung konvergensi internasional
menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah dirasakan dengan
adanya konvergensi. Terakhir, surata kabar terkini mengusulkan adanya “global
GAAP (prinsip akuntansi berlaku umum)”, yang keuntungannya antara lain :
1. Standar
laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten diseluruh
dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya modal akan
dikurangi.
2. Para
investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi.
Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi.
Transparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
3. Perusahaan-perusahaan
dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger dan
akuisisi area usaha.
4. Pengetahuan
dan keahlian akuntansi dapat ditansfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
5. Ide-ide
terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam
mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.
Sebagian argumen mengenai konvergensi akuntansi
memiliki tujuan untukmeningkatkan efisiensi dalam operasional dan alokasi di
pasar modal.
·
Harmonisasi Internasional
Harmonisasi
merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik
tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan
dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang
berasal dari berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar
akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi
Internasional pada tahun 1973. Harmonisasi akuntansi internasional merupakan
salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan
pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan
laporan keuangan
Harmonisasi
akuntansi mencakup harmonisasi :
1.
Standar akuntansi (yang berkaitan
dengan pengukuran dan pengungkapan)
2.
Pengungkapan yang dibuat oleh
perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat berharga dan
pencatatan pada bursa efek
3.
Standar audit
·
Keuntungan Harmonisasi Internasional
Sebuah tulisan terbaru juga mendukung adanya
suatu “GAAP global” yang terharmonisasi. Beberapa manfaat yang disebutkan
antara lain:
1. Pasar modal
menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara
konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor
dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi.
4. Gagasan
terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
·
Kritik Atas Standar Internasional
Internasionalisasi
standar akuntansi juga menuai kritik. Pada awal tahun 1971 (sebelum pembentukan
IASC), beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar internasional
merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Dinyatakan
pula bahwa akuntansi, sebagai ilmu sosial, telah memiliki flesibilitas yang
terbangun dengan sendiri di dalamnya dan kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan situasi yang sangat berbeda merupakan salah satu nilai terpenting yang
dimilikinya. Pada saat standar internasional diragukan dapat menjadi fleksibel
untuk mengatasi perbedaan-perbedaan dalam latar belakang, tradisi, dan
lingkungan ekonomi nasional, maka beberapa orang berpendapat bahwa hal ini akan
menjadi sebuah tantangan yang secara politik tidak dapat diterima terhadap
kedaulatan nasional.
Lebih jauh
lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar
yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan nasional,
politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk
memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar. Proses
menjadikan standar akuntansi menjadi suatu standar internasional juga
menimbulkan kritik. Kritik tersebut antara lain :
1. Sebagian
orang mengatakan bahwa standar internasional terlalu sederhana untuk memecahkan
masalah yang rumit. Para kritikus bersikeras bahwa kemampuan untuk beradaptasi
terhadap situasi – situasi yang sangat berbeda merupakan nilai terpenting dari
akuntansi. Para kritikus ragu jika standar international dapat cukup fleksibel
untuk mengatasi perbedaan-perbedaan latar belakang, tradisi dan lingkungan
ekonomi disetiap negara.
2. Anggapan
bahwa ketika institusi keuangan international dan pasar international
bersikeras menggunakan standar internasional, hanya firma-firma akuntansi
internasional luaslah yang akan mampu memenuhi tuntutannya.
3. Munculnya
ketakutan bahwa penggunaan standar internasional akan menciptakan ‘standar
overload’.
4. Kritikus
bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk
perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak terdaftar
akuntabilitas publik.
·
Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Dua
pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi
permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas:
1. Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan
asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi
negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran
akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di
negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
2. Pengakuan
bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik” / resiprositas)
Pengakuan bersama terjadi apabila
pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing
yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
·
Evaluasi
Perdebatan
mengenai harmonisasi mungkin tidak akan pernah terselesaikan dengan penuh.
Beberapa argumen yang menentang harmonisasi mengandung sejumlah kebenaran.
Namun demikian, semakin banyak bukti menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi
internasional akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima begitu luas
sehingga tren yang mengarah pada harmonisasi internasional akan berlanjut atau
bahkan semakin cepat. Sejumlah besar perusahaan secara sukarela mengadopsi
Standar Prlaporan Keuangan Internasional (Internasional Financial Reporting
Standards-IFRS). Banyak negara telah mengadopsi IFRS secara keseluruhan,
menggunakan IFRS sebagai standar nasional atau mengizinkan penerapan IFRS.
Perbedaan nasional dalam faktor-faktor dasar yang menyebabkan perbedaan dalam
akuntansi, pengungkapan, dan praktik audit semakin sempit karena pasar modal
dan produk semakin internasional.
·
Penerapan Standar Internasional
Standar
akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :
1. Perjanjian
internasional atau politis
2. Kepatuhan
secara sukarela (atau yang didorong secara professional)
3. Keputusan
oleh badan pembuat standar akuntansi internasional
·
Penerapan
Standar
Stamp dan Moonits telah mengemukakan
bahwa strategi penerapan terbaik adalah dengan mengambil langkah preventif
dalam profesi. Tindakan pencegahan diantaranya adalah penyertaan pendidikan,
pelatihan, prosedur ujian yang komprehensif dan pendidikan profesional yang
berkelanjutan.
·
Beberapa Peristiwa penting Dalam Sejarah
Penentuan Standar Akuntansi Internasional
Ø 1959. Jacob
Kraayenhof, mitra pendiri sebuah firma akuntan independen Eropa yang utama,
mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi internasional dimulai.
Ø 1961. Group
d’Etudes, yang terdiri dari akuntan professional yang berpraktik, didirikan di
Eropa untuk memberikan nasihat kepada pihak berwenang Uni Eropa dalam
masalah-masalah yang menyangkut akuntansi.
Ø 1966.Kelompok
Studi Internasional Akuntan didirikan oleh institute professional di Kanada,
Inggris, dan Amerika Serikat.
Ø 1973.Komite
Standar Akuntansi Internasional (Internasional Accounting Standard
Committee-IASC) didirikan.
Ø 1976.Organisasi
untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic
Coorporation and Development-OECD) mengeluarkan Deklarasi Investasi dalam
Perusahaan Multinasional yang berisi panduan untuk “Pengungkapan Informasi”.
Ø 1977.Federasi
Internasional Akuntan (International Federation of Accounting-IFAC) didirikan.
Ø 1977.Kelompok
Para Ahli yang ditunjuk oleh Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan
Bangsa-bangsa mengeluarkan laporan yang terdiri dari empat bagian mengenai
Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan Transnasional.
Ø 1978.Komisi
Masyarakat ropa mengeluarkan Direktif Keempat sebagai langkah pertama menuju harmonisasi
akuntansi Eropa.
Ø 1981.IASC
mendirikan kelompok konsultatif yang terdiri dari organisasi nonanggota untuk
memperluas masukan-masukan dalam pembuatan standar internasional.
Ø 1984.Bursa Efek
London menyatakan bahwa pihaknya berharap agar perusahaan-perusahaan yang
mencatatkan sahamnya tetapi tidak didirikan di Inggris atau Irlandia
menyesuaikan dengan standar akuntansi internasional.
Ø 1987.Organisasi
Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO) menyatakan dalam konferensi tahunannya
untuk mendorong penggunaan standar yang umum dalam praktik akuntansi dan audit.
Ø 1989.IASC
mengeluarkan Draf Eksposure 32 mengenai perbandingan laporan keuangan. Kerangka
Dasar untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan diterbitkan aoleh IASC.
Ø 1995.Dewan IASC
dan Komisi Teknis IOSCO menyetujui suatu rencana kerja yang penyelesaiannya
kemudian berhasil mengeluarkan IAS yang membentuk satu kelompok inti standar
yang komprehensif. Keberhasilan dalam penyelesaian standar-standar ini
menmungkinkan Komisi Teknis IOSCO untuk merekomendasikan pengesahan IAS dalam
pengumpulan Modal lintas batas dan keperluan pencatatan saham di seluruh pasar
global.
Ø 1995.Komisi
Eropa mengadopsi sebuah pendekatan daru dalam harmonisasi akuntansi yang akan
memungkinkan penggunaan IAS oleh perusahaan-perusahaan yang melakukan
pencatatan saham dalam pasar modal internasional.
Ø 1996.Komisi
Pasar Modal AS (SEC) mengumumkan bahwa pihaknya ”….mendukung tujuan IASC untuk
mengembangkan, secepat mungkin, standar akuntansi yang dapat digunakan untuk
menyusun laporan keuangan yang dapat digunakan dalam penawaran surat berharga
lintas batas.
Ø 1998.IOSCO
menerbitkan laporan “Standar Pengungkapan Internasional untuk Penawaran Lintas
Batas dan Pencatatan Saham Perdana bagi Emiten Asing”.
Ø 1999.Forum
Internasional untuk Pengembangan Akuntansi (International Forum on Accountancy
Development-IFDA) bertemu untuk pertama kalinya pada bulan Juni.
Ø 2000.IOSCO
menerima, secara keseluruhan, seluruh 40 standar inti yang disusun oleh IASC
sebagai jawaban atas daftar keinginan IOSCO tahun 1993.
Ø 2001.Komisi
Eropa mengusulkan sebuah aturan yang akan mewajibkan seluruh perusahaan EU yang
tercatat sahamnya pada suatu pasar yang diregulasi untuk menyusun
akun-akun konsolidasi sesuai dengan IAS selambatnya tahun 2005.
Ø 2001.Badan
Standar Akuntansi Internasional (Internastiaonal Accounting Standars
Board-IASB) menggantikan IASC dan mengambil alih tanggung jawabnya per tanggal
1 April. Standar IASB disebut sebagai Standar Pelaporan Keuangan
Internasional (IFRS) dan termasuk didalamnya IAS yang dikeluarkan oleh IASC.
Ø 2002.Parlemen
Eropa menyetujui proposal Komisi Eropa bahwa secara nyata seluruh perusahaan EU
yang tercatat sahamnya harus mengikuti standar IASB dimulai selambat-lambatnya
tahun 2005 dalam laporan keuangan konsolidasi. Negara-negara anggota dapat
memperluas ketentuan ini terhadap laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang
tidak melakukan pencatatan saham dan perusahaan secara individu. Dewan Eropa
kemudian mengadopsi aturan yang memungkinkan hal ini tercapai.
Ø 2002.IASB dan
FASB menandatangani “Perjanjian Norwalk” yang berisi komitmen bersama terhadap
konvergensi standar akuntansi internasional dan AS.
Ø 2003.Dewan Eropa
menyetujui Direktif EU Keempat dan Ketujuh yang diamandemen, yang menghapuskan
ketidakkonsistenan antara direktif lama dengan IFRS.
Ø 2003.IASB
menerbitkan IFRS 1 dan revisi terhadap 15 IAS.
·
Sekilas Mengenai Organisasi Internasional
Utama yang Mendorong Harmonisasi Akuntansi
Enam organisasi telah menjadi pemain utama
dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan
harmonisasi akuntansi internasional :
1. Badan
Standar Akuntansi International (IASB)
2. Komisi Uni
Eropa (EU)
3. Organisasi
Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4. Federasi
Internasional Akuntan (IFAC)
5. Kelompok
Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar
Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and
Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam
Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development
– UNCTAD)
6. Kelompok
Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi
(Kelompok Kerja OEDC)
·
International Accounting Standards Board (IASB)
International Accounting
Standards Board (IASB), yang tadinya bernama IASC, merupakan badan penetapan
standar independen untuk sektor pribadi yang didirikan pada 1973 oleh
organisasi akuntansi prodesional di sembilan negara dan direstrukturisasi pada
tahun 2001. Sebelum direstrukturisasi, IASC mengeluarkan 41 Standar Akuntansi
Internasional (IAS) dan Kerangka Kerja dalam Penyusunan dan Penyampaian Laporan
Keuangan. IASB memiliki tujuan sebagai berikut :
a) Mengembangkan untuk kepentingan
public, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti
dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi berkualitas tinggi,
transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan
lainnya.
b) Memajukan penggunaan dan
penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
c) Memperhatikan kebutuhan
khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan
nomor (1) dan (2).
d) Meningkatkan kualitas
konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi
International dan Standar Pelaporan Keuangan International.
·
Standar Inti IASC dan Persetujuan IOSCO
IASB (sebagaimana
pendahulunya IASC) selama ini tengah berjuang mengembangkan standar akuntansi
yang akan diterima oleh regulator sekuritas di seluruh dunia. Sebagai bagian
dari usaha ini, IASC mengadopsi rencana kerja untuk menghasilkan suatu inti
yang komprehensif dari standar-standar berkualitas. Pada juli 1995, Komite
Teknis IOSCO menyatakan persetujuannya akan rencana kerja yang telah disusun.
Standar inti pun akhirnya lengkap dengan adanya persetujuan dari IAS 39 pada
Desember 1998. Tinjauan ulang IOSCO akan standar inti dimulai tahun 1999, dan
pada tahun 2000 IOSCO mengesahkan penggunaan standar IASC pendataan dan penawaran
lintas batas.
·
Struktur IASB Baru
IASB telah
direstrukturisasi bertemu untuk pertama kalinya di tahun 2001. Kepengerusan
IASB setelah diubah antara lain:
a) Dewan Pengawas, IASB memiliki 22
pengawas: enam dari Maerika Utara, enam dari Amerika Utara, enam dari Eropa,
enam dari wilayah Asia/Pasifik, dan empat dari wilayah lainnya.
b) Badan Pengurus IASB, Badan ini membangun dan
meningkatkan standar laporan dan akuntansi keudalam dalam berbisnis.
c) Dewan Penasihat Standar, Dewan Penasihat
Standar yang anggotanya ditunjuk oleh pengawas. Tanggung jawab yang dilakukan
adalah memberikan nasihat pada badan pengurus mengenai agenda dan prioritasnya,
memberikan informasi pada badan pengurus mengenai gambaran kepengurusan dan
individu yang ada dalam dewan ini dalam kegiatan-kegiatan pembuatan standar
utama, dan memberikan nasihat lainnya kepada badan pengurus dan pengawas.
d) International Financial
Reporting Interpretations Committee (IFRIC), IFRIC menginterpretasi
penggunaan Standar Akuntansi Internasional dan Standar Laporan Keuangan
Internasional dan memberikan arahan interpretasi naskah dan meninjau komentar
publik mengenai naskah tersebut, serta mendapatkan persetujuan dari badan
pengurus untuk menyetujui interprestasinya.
IASB mengikuti proses yang
diperlukan dalam penyusunan standar akuntansi. Setiap standar, IASB biasanya
menerbitkan naskah diskusi yang berisi persyaratan-persyaratan yang mungkin
diajukan dalam pembuatan standar, serta berisi argument-argumen yang mendukung
dan menentang setiap standar.
·
Pengakuan dan Dukungan bagi IASB
IFRS kini diterima secara
luas di seluruh dunia. Standar tersebut digunakan oleh banyak negara sebagai
dasar persyaratan akuntansi di Negara yang bersangkutan atau diadopsi secara
keseluruhan, diterima oleh banyak bursa saham dan regulator yang memperbolehkan
perusahaan asing dan dalam negeri untuk mengajukan laporan keuangan yang
disusun sesuai dengan IFRS, dan diakui oleh EC dan badan internasional lainnya.
·
Respon U.S. Securities and Exchange Commission
terhadap IFRS
Selama tahun 1990-an,
Securities and Exchange Commission (SEC) berada di bawah tekanan yang main kuat
untuk membuat pasar saham AS lebih bisa diakses oleh para penerbit efek
non-Amerika. Saat itu, SEC memberikan dukungan dalam laporan keuangan yang
digunakan dalam pelaporan keuangan lintas batas. Namun, SEC menyatakan bahwa
tiga syarat yang harus dipenuhi agar standar IASB dapat diterima :
a) Standar tersebut harus
berisi susunan inti yang terdiri atas prinsip-prinsip akuntansi yang menyeluruh
dan dapat diterima secara luas.
b) Standar tersebut harus
berkualitas tinggi-standar tersebut harus dapat menunjukkan comparability dan
transparansi, dan standar tersebut harus tersedia untuk pengunkapan penuh.
c) Standar tersebut harus
diterapkan dan diinterprestasikan secara teliti.
Kemudian pejabat-pejabat
senior SEC menunjukkan bahwa jika IASB dan FASB membuat cukup kemajuan dalam
menggabungkan standar mereka, dan jika kemajuan yang cukup telah dibuat dalam
menciptakan prasarana untuk proses interpretasi dan penguatan standar
akuntansi, SEC akan mempertimbangkan untuk mengijinkan anggota asing untuk
berbisnis di Amerika Serikat dengan menggunakan IFRS tanpa harus melakukan
rekonsiliasi dangan GAAP Amerika Serikat.
·
Uni Eropa (Europen Union-EU)
Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai
integrasi pasar keuangan eropa. Untuk tujuan ini, EC telah memperkenalkan
direktif dan mengambil langkah inisiatif yang sangat besar untuk mencapai pasar
tunggal bagi :
1. Perubahan
modal dalam tingkat EU
2. Membuat
kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang
terintegrasi
3. Mencapai
satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya
tercatat.
·
Organisasi Internasional Komisi Pasar
Modal (IOSCO)
Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal
(International Organization of Securities Commissions-IOSCO) beranggotakan
sejumlah badan regulator pasar modal yang ada di lebih dari 100 negara. Menurut
bagian pembukaan anggaran IOSCO: Otoritas pasar modal memutuskan untuk bekerja
bersama-sama dalam memastikan pengaturan pasar yang lebih baik, baik pada
tingkat domestic maupun internasional, untuk mempertahankan pasar yang adil,
efisien dan sehat:
Ø Saling
menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk mendorong
perkembangan pasar domestic.
Ø Menyatukan
upaya-upaya untuk membuat standard an penhawasan efektif terhadap transaksi
surat berharga internasional.
Ø Memberikan
bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas pasar melalui penerapan
standar yang ketat dan penegakkan yang efektif terhadap pelanggaran.
IOSCO telah bekerja secara ekstensif dalam
pengungkapan internasional dan standar akuntansi memfasilitasi kemampuan
perusahaan memperoleh modal secara efisien melalui pasar global surat berharga.
Tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi proses yang dapat digunakan para
penerbit saham kelas dunia untuk memperoleh modal dengan cara yang paling
efektif dan efisien pada seluruh pasar modal yang terdapat permintaan investor.
Komite ini bekerja sama dengan IASB, antara lain dengan memberikan masukan
terhadap proyek-proyek IASB.
· Federasi
Internasional Akuntan ( IFAC )
IFAC
merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118
negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan tahun 1977,
dimana misinya adalah untuk mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan
harmonisasi standar sehingga akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi
secara konsisten demi kepentingan umum.
Majelis IFAC, yang bertemu setiap 2.5 tahun, memiliki seorang perwakilan
dari setiap organisasi anggota IFAC. Majelis ini memiliki suatu dewan, yang
terdiri dari para individu yang berasal dari 18 negara yang dipilih untuk masa
2.5 tahun. Dewan ini, yang bertemu 2 kali setiap tahunnya, menetapkan kebijakan
IFAC dan mengawasi operasinya. Administrasi harian dilakukan oleh Sekretariat
IFAC yang berlokasi di New York, yang memiliki staf professional akuntansi dari
seluruh dunia. Poin-poin dibawah ini, mengenai audit (independen, eksternal)
yaitu :
1.
Alasan utama dari audit eksternal
ini beragam di seluruh dunia
2.
Tanggung jawab auditor beragam
diseluruh kota
3.
Orang yang dapat melakukan audit,
bermacam-macam di seluruh dunia
4.
Negara-negara sekarang ini telah
mengambil langkah untuk mempererat control akan profesi audit
5.
Auditor menghadapi tanggung jawab
yang makin tinggi untuk meningkatkan penguasaan badan hukum
Tugas
professional IFAC dilakukan melalui badan penyusunan standard dan panitia
kerja.
Ø Badan
penyusun standar IFAC adalah :
1.
International Accounting Education
Standards Board
2.
International Auditing and Assurance
Standards Board
3.
International Ethics Standards Board
for Accountants
4.
International Public Sector
Accounting Standards Board
Ø Panitian
Kerja IFAC adalah sebagai berikut :
1.
Panel Penasihat Pemenuhan
2.
Komite Negara Berkembang
3.
Komite Pencalonan
4.
Komite Akuntan Profesional dalam
bisnis
5.
Komite Usaha Kecil Menengah
6.
Komite Auditor Transnegara
Badan Standar Asuransi dan Auditing Internasional IFAC mengeluarkan Standar
Internasional tentang Auditing (ISA), yang disusun ke dalam kelompok-kelompok
di bawah ini :
1.
Pengenalan Kerja
2.
Prinsip dan Tanggung Jawab Umum
3.
Perkiraan Risiko dan Respon terhadap
Resiko yang telah diperkirakan
4.
Bukti Audit
5.
Penggunaan Kerja Lainnya
6.
Area Khusus
IFAC
memiliki hubunganyang dekat organisasi internasional lainnya, seperti IASB dan
IOSCO. Laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan yang makin banyak itu
diaudit sesuai dengan Standar International IFAC tentang Auditing
·
Kelompok Kerja Antar Pemerintah PBB Untuk
Pakar Dalam Standar Internasional
Akuntansi
dan Pelaporan (ISAR)
ISAR
dibentuk pada tahun 1982 dan merupakan satu-satunya kelompok kerja antar
pemerintah yang membahas akuntansi dan audit pada tingkat perusahaan. Mandat
khususnya adalah untuk mendorong harmonisasi standar akuntansi nasional bagi
perusahaan. ISAR mewujudkan mandat tersebut melalui pembahasan dan pengesahan
praktik terbaik, termasuk yang direkomendasikan oleh IASB. ISAR merupakan
pendukung awal atas pelaporan lingkungan hidup dan sejumlah inisiatif terbaru
berpusat pada tata kelola perusahaan dan akuntansi untuk perusahaan berukuran
kecil dan menengah.
·
Organisasi Untuk Kerjasama Ekonomi dan
Pembangunan (OECD)
OECD
merupakan organisasi internasional Negara-negara industry maju yang
berorientasi ekonomi pasar. Dengan keanggotaan yang terdiri dari Negara-negara
industry maju yang lebih besar, OECD sering menjadi lawan yang tangguh terhadap
badan-badan lain (seperti PBB atau Konfederasi Internasional Persatuan
Perdagangan Bebas) yang memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan yang
bertentangan dengan kepentingan anggota-anggotanya.
·
Contoh Kasus
Kasus Phar Mor Inc
Phar Mor
Inc, termasuk perusahaan terbesar di Amerika Serikat yang dinyatakan bangkrut
pada bulan Agustus 1992 berdasarkan undang-undang U.S.Bangkruptcy Code.
Phar mor merupakan perusahaan retail yang menjual produk yang cukup bervariasi,
mulai dari obat-obatan, furniture, elektronik, pakaian olah raga hingga
videotape. Pada masa puncak kejayaannya, Phar Mor mempunyai 300 outlet besar di
hampir seluruh negara bagian dan memperkerjakan 23,000 orang karyawan yang
berpusat di Youngstown, Ohio, United States. Phar-Mor dididrikan oleh Michael
I. Monus atau biasa disebut Mickey Monus dan David S. Shapira di tahun 1982.
Beberapa toko menggunakan nama Pharmhouse and Rx Place. Slogan Phar-Mor adalah
”Phar-Mor power buying gives you Phar-Mor buying power”.
Phar Mor
Inc, merupakan pengecer barang-barang kering yang berkantor pusat diYoungstown,
Ohio, didirikan pada tahun 1982 oleh David Shapira dan Michael I Monus. Monus
sebagai Presiden dari Phar-Mor dan sangat terlibat dalam kegiatan operasional.
Shapira, CEO dari jaringan supermarket Giant Eagle, selaku
pemegang saham terbesar Phar-Mor dan menjadi CEO. Perusahaan tumbuh dengan
cepat dari satu toko ditahun 1982 menjadi lebih dari 300 toko dengan
penjualan senilai $3 M dalam 10 tahun.
Ciri khas
dari toko Phar-Mor selalu memberikan barang-barang diskon dengan pembelian
dalam jumlah yang banyak. Barang dagangannya berupa video tape sampai
dengan resep obat-obatan. Tahun 1980an, Youngstown masih terguncang dengan
restrukturisasi industri bajanya. Hampir 50,000 pekerjaan hilang dan banyak
bisnis yang meninggalkan pusat kota.
Dibawah
kepemimpinan Monus, Phar-Mor menjadi Youngstown dengan pendukung dan karyawan
terbesar. Monus memulai dengan mengambil alih dua bangungan kosong di pusat
kota, mengoperasikan toko Phar-Mor yang pertama dan mengkonversikan dalam
bentuk lain dengan cara mengosongkan departement store, menjadi kantor
pusat Phar-Mor. Kantor pusat menjadi titik fokus acara-acara yang ada dikota
tersebut.
Monus juga
mendukung kegiatan kembang api dipusat kota dan Camp Tuff Enuff,
sebuah program beresiko bagi anak-anak kecil dikota tersebut. Monus mewakili
Universitas Youngstown, dimana masing-masing keluarga diberikan
kursi bisnis. Monus membujuk Ladies Professional Golf Association untuk
mengadakan kejuaraan di Youngstown bagi orang-orang yang antusias dan penggemar
olahraga. Kemudian dia mencoba menarik Denver Rockies setelah gagal membujuk
Major League Baseball sebagai franchise untuk piala Youngstown.
Tahun 1987, Monus memulai liga bola basket dunia, yang terdiri dari 10 tim dari
masing-masing kota.
Phar-Mor mulai
mengalami kerugian pada tahun 1987. Kerugian tersebut tersembunyi dari pantauan
Monus dan beberapa bawahan melakukan peningkatan persediaan, aktiva
lainnya, kewajiban dan biaya lainnya untuk menutupi margin profit yang
terus menyusut. Dua set buku disimpan, buku besar perusahaan yang berisi
laporan palsu dan buku besar tersembunyi yang terus membukukan laporan
yang salah. Tindakan tersebut untuk menutupi kerugian dan memungkinkan mereka
untuk meminta sejumlah bonus dari kinerja serta mempertahankan akses ke pasar
modal dan permohonan kredit.
Laporan
keuangan yang keliru digunakan untuk tujuan kredit senilai $1 M sebagai
tambahan modal dari investor, termasuk Sears, Roebuck & Co,
Westinghouse Electric Corp; beberapa pengembang mall Mr
Edward DeBartolo; dan mitra perusahaan sebagai afiliasi dari Lazare Freres.
Sebagai perusahaan dengan kondisi keuangan yang memburuk, mereka bergantung
kepada pembayaran dari supplier untuk menyembunyikan kerugian
perusahaan.
Supplier
seperti Coca Cola Enterprises Inc, Fuji Photo Co dan Gibson
Greetings Inc membayar senilai $138 juta antara tahun 1988 dan tahun
1992 sebagai pertukaran dengan Phar-Mor untuk tidak mereka dalam persaingan
merek. Phar-Mor membeli sejumlah barangnya dengan para supplier yang
dikenal atau memiliki hubungan dengan para eksekutif atau direktur Pahr-Mor.
Contohnya, perusahaan menyewa sejumlah peralatan telepon dari perusahaan yang
sebagian dimiliki oleh Monus. Menjual pakaian olahraga dari adanya Liga Bola
Basket Dunia. Perhiasan imitasi dibeli dari Jewelry 90, Youngstown membeli
sejumlah perhiasan tersebut dari grosir New York. Jewelry 90 dimiliki oleh
David Karzmer, rekan bisnis dari Monus. Ayah Michael Monus, adalah direktur
dari Phar-Mor, bekerja sebagai konsultan dari Jewelry 90. Dia dibayar senilai
$354,754 untuk bekerja selama enam bulan di tahun 1992. Jika Phar-Mor membeli
langsung dari grosir di New York akan menghemat senilai $2,1 M.
Selama musim
panas tahun 1992, agen perjalanan Youngstown mengatakan kepada Edward DeBartolo
sebagai pemegang saham independen bahwa unit Phar Mor telah melakukan
pembayaran senilai $ 80.000 untuk menyelesaikan rekening tunggakan Liga
Basket Dunia. DeBartolo meneruskan informasi tersebut ke Shapira, untuk
dilakukan investigasi internal terhadap Phar-Mor. Penyelidikan
mengungkapkan bahwa DeBartolo hanya melihat puncak dari suatu permasalahan.
Selama beberapa tahun, Monus telah menyalurkan sejumlah dana sekitar $10
juta ke Liga Basket Dunia. Sebagai mitra umum di liga tersebut, 60% dia
sebagai pengendali dari masing-masing tim, dengan demikian Monus bertanggung
jawab terhadap pembiayaan liga tersebut. Pemilik tim mengatakan bahwa setiap
kali mereka membutuhkan uang, mereka akan menghubungi direktur keuangan Phar
Mor-atau kontak ke divisi usaha kecil dan uang akan segera dikirimkan. Monus
juga menggunakan sebanyak apapun uang untuk keperluan pribadi, termasuk $
180.000 untuk sebuah rumah dengan lahan seluas 18.000 kaki persegi baru ia
membangun, lengkap dengan lapangan basket. Sejumlah petugas lainnya dan direksi
telah mendapat manfaat dengan mengorbankan Phar-Mor.
Sejarah
mencatat kasus phar mor inc sebagai kasus yang melegenda di kalangan auditor
keuangan. Eksekutif Phar Mor sengaja melakukan fraud untuk mendapat
keuntungan financial yang masuk ke dalam saku pribadi individu di
jajaran top manajemen perusahaan.
Analisis :
Dalam kasus
Phar Mor Inc perusahaan melakukan fraud, top manajemen Phar Mor membuat dua
laporan keuangan yakni, laporan inventory dan laporan bulanan
keuangan (monthly financial report). Dan kedua laporan ini kemudian dibuat
ganda oleh pihak manajemen. Satu set laporan inventory berisi
laporan inventory yang benar (true report), sedangkan satu set
laporan lainnya berisi informasi tentang inventory yang di-adjusment dan
ditujukan untuk auditor eksternal.
Demikian
juga dengan laporan bulanan keuangan, laporan keuangan yang benar berisi
tentang kerugian yang diderita oleh perusahaan ditujukan hanya untuk jajaran
eksekutif. Laporan lainnya adalah laporan yang telah dimanipulasi sehingga
seolah-olah perusahaan mendapat keuntungan yang berlimpah.
Dalam
mempersiapkan laporan-laporan tersebut, manajemen Phar Mor sengaja merekrut
staf dari akuntan publik (KAP) Cooper & Lybrand, staf–staf
tersebut kemudian turut dimainkan dalam fraud tersebut dan sebagai imbalan
telah membuat laporan ganda mereka diberikan kedudukan jabatan penting.
Dalam kasus
Phar Mor, fungsi control environment telah
dikesampingkan. Control environment sangat ditentukan
oleh attitude dari manajemen. Idealnya, manajemen harus
mendukung penuh aktivitas internal audit dan mendeklarasikan dukungan itu ke
semua jajaran operasional perusahaan. Top manajemen Phar Mor tidak
menunjukan attitude yang baik. Manajemen kemudian justru
merekrut staf auditor dari KAP Cooper & Librand untuk turut dimainkan dalam
fraud.
Referensi
:
Choi,
Frederick. D. S. dan Gary K. Meek.2010.International Accounting Edisi 6
Buku 1. Jakarta:Salemba Empat.
Tulisan ini
untuk memenuhi tugas softskill Mata Kuliah Akuntansi Internasional
Dosen
: Jessica Barus, SE.,MMSI.
Nama : D. Auliasari
N. Setyorini
UNIVERSITAS
GUNADARMA