Karangan Ilmiah, Non-ilmiah, dan Tidak ilmiah
A. Pengertian Karangan
Karangan
adalah penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau
pokok bahasan. Setiap Karangan yang
ideal pada prinsipnya merupakan uraian yang lebih tinggi atau lebih luas dari
alinea (Lamuddin Finoza, 2009:234). Senada dengan pendapat di atas, E. Kosasih
(2003:26), menjelaskan bahwa Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan
pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan
diartikan pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam
bentuk tulisan yang teratur.
“Karangan ilmiah merupakan suatu
karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan
didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun
menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan
isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo,
M. 1995:11
Tujuan dari
pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
- Memberi
penjelasan
- Memberi
komentar atau penilaian
- Memberi
saran
- Menyampaikan
sanggahan
- Membuktikan
hipotesa
Karya ilmiah adalah suatu karya
dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk
ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat
metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain
dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya.
Bila fakta yang disajikan berupa
fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis
secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis
tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang
disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar
tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya
tulis non ilmiah.
Hakikat karya ilmiah:
mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang sistematis, metodologis, dan konsisten.
Syarat menulis karya ilmiah:
1.
motivasi dan displin yang tinggi
2.
kemampuan mengolah data
3.
kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
4.
kemampuan berbahasa
B. Macam, sifat, dan bentuk karangan
Macam-macam
karangan
Umumnya karya ilmiah di perguruan
tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan menjadi:
1. Makalah
adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya
berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan
masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif.
2. Kertas kerja
seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu
berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam
kertas kerja lebih mendalam daripada analisis dalam makalah.
3. Skripsi
adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan
pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta
empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau
percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa temuan
baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu
aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.
4. Tesis adalah
karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi.
Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
5. Disertasi
adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan
oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang
terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan
orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari
sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).
Ada berbagai
macam karya ilmiah yang oleh Jacob (bahan kuliah Ilmu Menulis, Strata-2, Ilmu
Kedokteran Dasar, fakultas Kedokteran Universitas gadjah Mada, 1991, tidak
dipublikasikan) dikategorikan menjadi 11 macam :
·
Laporan penelitian adalah
laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang
didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang
dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
·
Skripsiadalah tulisan ilmiah untuk
mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
·
Tesis adalah tulisan ilmiah
untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
·
Disertasi adalah tulisan ilmiah
untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
·
Surat pembacaadalah surat yang berisi
kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
·
Laporan kasus adalah tulisan mengenai
kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.
·
Laporan tinjauan adalah
tulisan yang berisi tinjauan karya ilmiah dalam
kurun waktu tertentu. Misalnya Biologi-calAnthropohgy in the Americas:
¡900-2000.
·
Resensi adalah tanggapan
terhadap suatu karangan atau buku yang memaparkan manfaat karangan atau buku
tersebut bagi pembaca.
·
Monograf adalah karya asli
menyeluruh dari suatu masalah. Monograf ini dapat berupa tesis ataupun disertasi.
·
Referat adalah tinjauan
mengenai karangan sendiri dan karangan orang lain.
·
Kabilitasi adalah karangan-karangan
penting yang dikerjakan sarjana Departemen Pendidikan Nasional untuk bahan
kuliah.
Sifat karya
ilmiah
Berbeda dengan tulisan fiksi
(novel, puisi, cerpen), karya ilmiah bersifat formal sehingga harus memenuhi
syarat.Beberapa syarat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Lugas
dan tidak emosional
Maksudnya adalah karya ilmiah hanya mempunyai satu
arti, tidak memakai kata kiasan, sehingga pembaca tidak mebuaat tafsiran
(interprestasi) sendiri-sendiri. Karena itu, perlu ada batasan (definisi)
oprasional pengertian suatu istilah, konsep, atau variabe.
2. Logis
Maksudnya adalah kalimat, alinea, subbab, subsubbab, disusun berdasarkan suatu urutan yang konsisten. Urutan disini meliputi urutan pengertian, klasifikasi, waktu (kronologis), ruang, sebab-akibat, umum-khusus, khusus-umum, atau proses dan peristiwa.
Maksudnya adalah kalimat, alinea, subbab, subsubbab, disusun berdasarkan suatu urutan yang konsisten. Urutan disini meliputi urutan pengertian, klasifikasi, waktu (kronologis), ruang, sebab-akibat, umum-khusus, khusus-umum, atau proses dan peristiwa.
3. Efektif
Maksudnya adalah baik alinea atau subbab harus menunjukan adanya satu kebulatan pikiran, ada penekanan, dan ada pengembangan.
Maksudnya adalah baik alinea atau subbab harus menunjukan adanya satu kebulatan pikiran, ada penekanan, dan ada pengembangan.
4. Efisien
Maksudnya adalah hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.
Maksudnya adalah hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.
5. Ditulis
dengan bahasa Indonesia yang baku.
Bentuk karya
ilmiah
1. DESKRIPSI
Karangan ini berisi gambaran
mengenai suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar,
atau merasakan hal tersebut. tulisan yang tujuannya memberikan perincian atau
detail tentang objek sehingga dapat memberi pengaruh pada sentivitas dan
imajinasi pembaca atau pendengar bagaikan mereka ikut melihat, mendengar,
merasakan, atau mengalami langsung objek tersebut (Semi, 2003:41)
Menurut Semi
(2003:41), deskripsi ini merupakan ekposisis juga, sehingga ciri umum yang
dimiliki oleh ekposisi pada dasarnya dimiliki pula oleh deskripsi. Lebih
lanjut, Semi (2003:41) mengatakan bahwa ciri-ciri deskripsi yang
sekaligus sebagai pembeda dengan ekposisi adalah sebagai berikut.
- Deskripsi lebih berupaya memperlihatkan detail
atau perincian tentang objek.
- Deskripsi lebih bersifat memberi pengaruh
sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca.
- Deskripsi disampaikan dengan gaya yang nikmat
dengan pilihan kata yang menggugah; sedangkan ekposisi gayanya lebih
lugas.
- Deskripsi lebih banyak memaparkan tentang sesuatu
yang dapat didengar dilihat, dan dirasakan sehingga objeknya pada umumnya
berupa benda, alam, warna, dan manusia.
- Organisasi penyampaiannya lebih banyak
menggunakan susunan ruang (spartial order)
Contoh :
Lingkungan sekolah kami
sangatlah nyaman. Dengan luas 1 ha, berbagai fasilitas sekolah tersedia demi
kemajuan proses belajar kami. Di sekitar halaman sekolah, terdapat berbagai
jenis tanaman hias yang kami tanam sendiri. Ada pula kantin yang bersih dan
luas agar suasana istirahat kami dapat kami gunakan sebaik-baiknya untuk
menghilangkan kejenuhan. Dan, tersedia pula lapangan olahraga yang sangat luas
sehingga dapat membantu kami untuk meningkatkan keterampilan berolahraga dan
mengekspresikan diri.
2. NARASI
Narasi merupakan karangan
kisahan yang memaparkan terjadinya sesuatu peristiwa, baik peristiwa kenyataan,
maupun peristiwa rekaan. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam
satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu
konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok
sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot
atau alur.
Jenis-jenis narasi
a. Narasi
informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara
tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang
tentang kisah seseorang.
b. Narasi
ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara
tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang
tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu
peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya,
satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai
terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka
ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik. Ketentuan
ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada,
tidak memasukan unsursugestif atau bersifat objektif.
c. Narasi
objektif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu,
menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar
sehingga tampak seolah-olah melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan
bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif
atau bersifat objektif.
d. Narasi
sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu,
menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar
sehingga tampak seolah-olah melihat.
Contoh :
“Beratus-ratus
tahun Indonesia telah dijajah Belanda. Perang Dunia II pecah, dan Belanda di
Indonesia kemudian ditaklukkan oleh Jepang, kini Jepanglah yang menguasai dan
mengangkangi Indonesia. Ini tidak lama memang, karena Sekutu dapat mengalahkan
Jepang dengan dibomnya Hiroshima dengan bom atom. Kesempatan baik ini tidak
disia-siakan oleh bangsa Indonesia umuk memproklamirkan kemerdekaannya.
Proklamasi itu dibacakan oleh Bung Karno dan Bung Hata, pada tangga 17 Agustus
1945.”
3. EKSPOSISI
Karangan ini
berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi
informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian,
dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.
Menurut
Aceng Hasani (2005: 30) dalam buku Ikhwal Menulis juga
mendefinisikan bahwa eksposisi merupakan bentuk tulisan yang sering digunakan
dalam menyampaikan uraian ilmiah dan tidak berusaha mempengaruhi pendapat
pembaca. Melalui eksposisi pembaca tidak dipaksa untuk menerima pendapat
penulis, setiap pembaca boleh menolak dan menerima apa yang dikemukakan oleh
penulis.
Menurut Aceng Hasani (2005:31)
ciri-ciri karangan eksposisi sebagai berikut :
1. Penjelasannya bersifat
informatif
2. Pembahasan masalahnya
bersifat objektif
3. Penjelasannya disertakan
dengan bukti-bukti yang konkret (tidak mengada-ada)
4. Pembahasannya bersifat
logis atau sesuai dengan penalaran
Contoh :
Kantor Gubernur Kepala Daerah
Tingkat I Sulawesi Tengah yang representatif, kini mulai dibangun di Palu,
setelah tertunda dua tahun. Pembangunan kantor di Jalan Sam Ratulangi Palu
Timur itu, direncanakan rampung 2 – 3 tahun mendatang, dengan biaya sekitar Rp
10 milyar. Demikian keterangan Sekwilda Sulteng, Amur Muchasim, S.H., Rabu
(4/10) di Palu la menjelaskan, untuk tahap pertama, seta bangunan sayap dapat
dirampungkan Februari 1996.
4. ARGUMENTASI
Karangan ini bertujuan
membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai
alasan/ bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya
dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai
penyokong opini tersebut. Ciri Ciri pargaraf argumentasi merupakan tipe paragraf
yang mengutarakan inspirasi, inspirasi, atau pendapat penulis dengan diikuti
bukti serta fakta (serius
berjalan ).
Contoh :
“Amin memang murid yang baik.
Setiap hari la datang ke sekolah selalu lebih awal dari teman-temannya. Semua
pekerjaan rumah tidak ada yang tidak diselesaikannya. Kepada gurunya dan orang
tua ia selalu bersikap hormat. Bahwa prestasi belajarnya juga jauh lebih baik
dari teman-temannya dapat dilihat dalam rapornya yang tidak pernah ada angka
merah, Tak ayal lagi ia akan menjadi mahasiswa yang baik.”
5. PERSUASI
Karangan persuasi adalah suatu bentuk karangan yang
bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan
penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan
pembuktian dengan data dan fakta Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca
untuk berbuat sesuatu. Pengarang mengharapkan adanya sikap motorik perbuatan
yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam
karangannya.
Contoh :
Semua orang tahu bahwa kebersihan adalah pangkal kesehatan. Namun demikian,
masih banyak anggota masyarakat kita yang tidak peduli terhadap kebersihan
lingkungan. Inilah masalah yang sulit dipecahkan. Seandainya saja setiap anggota
masyarakat peduli akan kebersihan di sekitar tempat tinggalnnya tentulah
kualitas kesehatan dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, marilah kita mencoba
untuk menjadikan diri kita masing-masing peduli terhadap kebersihan lingkungan.
Kesadaran ini dapat dimanifestasikan dalam berbagai bentuk, diantaranya ialah
tidak membuang sampah sembarangan.
C.
Ciri-ciri karangan
ilmiah
Karangan Ilmiah atau yang sering
disebut karya ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang
sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah
memiliki ciri khasnya tersendiri.
Ciri-ciri
karangan ilmiah yaitu:
a.
Sistematis, artinya mengikuti pola pengembangan
tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya;
b.
Objektif,
artinya pembahasan suatu hasil penelitian sesuai dengan yang diteliti.;
c.
Cermat,
tepat, dan benar;
d.
Tidak persuasif;
e.
Tidak argumentatif;
f.
Tidak emotif;
g.
Netral,
artinya tidak mengejar keuntungan sendiri atau pihak tertentu;
h.
Tidak
melebih-lebihkan sesuatu
D. Ciri-ciri karangan non-ilmiah
Karya
non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan
dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung
fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa
digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu:
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu:
- Ditulis
berdasarkan fakta pribadi,
- Fakta
yang disimpulkan subyektif,
- Gaya
bahasa konotatif dan populer,
- Tidak
memuat hipotesis,
- Penyajian
dibarengi dengan sejarah,
- Bersifat
imajinatif,
- Situasi
didramatisir,
- Bersifat
persuasif.
- Tanpa
dukungan bukti
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah, yaitu:
- Dongeng: Merupakan suatu kisah yang diangkat dari
pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup
dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi
dengan mahluk lainnya.
- Cerpen: Suatu bentuk naratif fiktif. Cerita pendek
cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi
yang lebih panjang.
- Novel: Sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan
naratif, biasanya dalam bentuk cerita.
- Drama: Adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki
bagian untuk diperankan oleh aktor.
- Roman: Adalah sejenis karya sastra dalam bentuk
prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut
watak dan isi jiwa masing-masing. Sikap Yang Harus dimiliki Oleh
Orang Intelek ialah dia mampu memanfaatkan intelektualitasnya bagi dirinya
dan masyarakat dengan baik.
E. Ciri-ciri karangan ilmiah populer
Slamet Suseno (dalam Dalman, 2012:
156) mengemukakan bahwa karya tulis ilmiah populer lebih banyak diciptakan
dengan jalan menyadur tulisan orang lain daripada dengan jalan menulis gagasan,
pendapat, dan pernyataannya sendiri. Karya ilmiah populer adalah karangan ilmiah
yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang
sederhana mengenai hal-hal kehidupan sehari-hari.
Ciri-ciri karangan ilmiah populer
Karya ilmiah (Dalman, 2012:113-114) memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari empat aspek, yaitu:
Karya ilmiah (Dalman, 2012:113-114) memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari empat aspek, yaitu:
· Struktur
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian inti dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian inti dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.
· Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
· Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan kata atau gaya bahasa impersonal .
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan kata atau gaya bahasa impersonal .
· Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Sedangkan ciri-ciri karya ilmiah populer menurut Hakim (2004 : 57)
diurutkan sebagai berikut:
·
Bahan berupa fakta yang objektif
·
Penyajian menggunakan bahasa yang cermat, tidak terlalu formal tapi tetap
taat asas, disusun secara sistematis; tidak memuat hipotesis.
·
Sikap penulis tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang meragukan.
·
Penyimpulan dilakukan dengan memberikan fakta.
F. Perbedaan
Karya Ilmiah, Karya Ilmiah Populer, dan Karya Non-Ilmiah
Dari penjelasan di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa dari ketiga karya ilmiah tersebut memiliki perbedaan.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
1. Karya ilmiah
harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual
objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti.
Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiris.
2. Karya ilmiah
bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan
metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan
terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
3. Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah
menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan
menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.Perbedaan-perbedaan inilah yang
dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Sedangkan
perbedaan karya ilmiah dengan karya ilmiah populer adalah adanya perbedaan
penggunaan bahasa, terlihat bahwa bahasa karya ilmiah populer lebih mudah
dipahami, lebih cair, dan lebih enak dibaca jika dibandingkan dengan bahasa
yang biasa digunakan dalam laporan penelitian atau artikel ilmiah.
Sumber :
Arifin,
E. Zaenal. 1998. Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:
Grasindo.
Hasani, Aceng. 2005. Ikhwal Menulis. Serang:
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Press.
Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa
Raya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar