Tema/Topik : Kulitas Standar Akuntansi Adopsi IFRS
Judul : Menguji Kualitas Standar
Akuntansi Hasil Adopsi IFRS: Studi Empiris Pada PSAK No. 55 (Revisi 2006)
Penulis : Anis Chariri dan Sony Kusuma
Soejanto hendro
Penelitian
mengenai standar akuntansi masih jarang dilakukan. Selama ini penelitian
mengenai standar akuntansi lebih menyorot kepada proses perumusan standar
akuntansi (standards setting) dan adopsi IFRS. Dalam konteks Indonesia,
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada akhir Desember 2006 telah menerbitkan PSAK
No. 55 (Revisi 2006) tentang pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan serta
beberapa standar akuntansi PSAK No. 55 (Revisi 2006) merupakan standar
akuntansi yang kompleks karena bahasa yang digunakan sulit dipahami padahal
mengakomodasi kebutuhan pengaturan instrumen keuangan yang berkembang pesat. Instrumen
yang dipakai untuk mengumpulkan data adalah daftar pertanyaan berupa kuesioner
yang disebarkan kepada mahasiswa akuntansi yang memenuhi kriteria sampel. Item
pernyataan dalam kuesioner didesain berdasarkan kalimat yang terdapat
paragraf-paragraf PSAK No. 55 (Revisi 2006). PSAK No. 55 (Revisi 2006)
tergolong masih baru dan bahasa dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006) belum dipahami
oleh sebagian badan usaha. Menurut Boediono (2008) PSAK No. 55 (Revisi 2006)
merupakan standar akuntansi yang kompleks karena bahasa yang digunakan sulit
dipahami. Ketidakjelasan struktur bahasa (sintaktik) dan makna bahasa
(semantik) dapat mempengaruhi tingkat pemahaman seorang atas pesan yang
disampaikan. Implikasinya, mahasiswa akuntansi sebagai salah satu pihak yang
berkepentingan terhadap SAK mengharapkan agar usaha yang dilakukan IAI melalui
konvergensi SAK dengan IFRS dapat menjadikan SAK berkualitas terutama dari
aspek isi (content) dan bahasa agar SAK lebih mudah dipahami sehingga
tidak terjadi kesalahan penafsiran dan menunjang proses perkuliahan. Hal ini
dibuktikan dari pengamatan Dewan dalam melaksanakan sosialisasi atas PSAK No.
55 (Revisi 2006), beberapa badan usaha memohon penundaan tanggal efektif PSAK
No. 55 (Revisi 2006) untuk mempelajari, memahami dan menerapkan
ketentuan-ketentuan yang ada dalam pada transaksi perusahaan (IAI, 2007). Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan, mahasiswa akuntansi mempersepsikan PSAK No. 55
(Revisi 2006) sulit dipahami mahasiswa akuntansi mempersepsikan PSAK No. 55
(Revisi 2006) yang tidak memenuhi kriteria sebagai standar akuntansi yang
berkualitas dari aspek isi (content) dan bahasa. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa standar akuntansi yang dihasilkan dengan cara menerjemahkan
dari standar akuntansi internasional (IFRS) bukan satu-satunya cara terbaik
untuk menghasilkan standar yang berkualitas. Standar akuntansi seharusnya
dikembangkan dengan cara yang lebih sistematis sesuai dengan isu-isu yang
muncul dalam praktek akuntansi. Penterjemahaan standar tersebut harus
betul-betul dilakukan dengan akurat sesuai dengan konteksnya tidak sekedar
diterjemahkan berdasarkan kata-katanya.
Sumber
: Simposium Nasioanl Akuntansi XIII Purwokerto 2010
Tulisan
ini untuk memenuhi tugas softskill mata kuliah Akuntansi Internasional
Nama : D. Auliasari
Dosen : Jessica Barus, SE., MMSI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar