Rabu, 22 Juni 2016

Analisis Jurnal - Perbedaan IFRS, U.S. GAAP, dan PSAK: Investement Property


Topik/ Tema    : Perbedaan IFRS, U.S. GAAP dan PSAK

Judul               : Perbedaan IFRS, U.S. GAAP, dan PSAK: Investement Property

Penulis             : Nunik L.D


Laporan keuangan yang disajikan oleh suatu organisasi harus dapat dipahami, relevan, dan dapat diandalkan, serta dapat dibandingkan, agar berguna bagi pembuat keputusan atau pengguna laporan keuangan tersebut. Demi memperoleh informasi berdaya banding dan berterima nasional dan global antara penyusun laporan keuangan dan penggunanya (khususnya investor), sehingga tidak menimbulkan informasi yang asimetris  dan untuk mencegah moral hazard, maka diperlukan suatu standar akuntansi yang berkualitas tinggi, memberi rambu-rambu dan memandu perilaku usaha yang sehat. Penggunaan standar akuntansi internasional di Indonesia sudah berlangsung sejak tahun 1973 dan Indonesia telah mengalami beberapa perubahan aturan diantaranya: menggunakan aturan Belanda; menggunakan aturan (GAAP) dari Amerika Serikat; yang ketiga atau hingga saat ini menggunakan (IAS). Metoda penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah metoda penelitian deskriptif dengan menggunakan sumber data dari berbagai literature berupa buku, informasi di media cetak maupun elektroknik serta dari internet. Indonesia mengadopsi IFRS secara penuh salah satunya pada properti investasi (Investment Property). Properti investasi diakui sebagai aset jika dan hanya jika: (a) besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan dari aset yang tergolong properti investasi akan mengalir ke dalam entitas; dan (b) biaya perolehan properti investasi dapat diukur dengan andal. U.S. GAAP secara tegas tidak mengijinkan penggunaan model nilai wajar dalam pengukuran properti investasi, sedangkan pengukuran dalam IFRS dan PSAK mengijinkan penggunaan model nilai wajar. Untuk dasar/basis pengukuran properti investasi antara IFRS dan U.S. GAAP berbeda. Pada IFRS dan PSAK ada pengukuran pada saat pengakuan awal dan pengukuran setelah pengakuan awal, sedangkan dalam U.S. GAAP tidak ada pengukuran pada saat pengakuan awal dan pengukuran setelah pengakuan awal. Dalam hal pengungkapan, PSAK No. 13 Tahun 2004 paragraf 44 (mengacu pada U.S. GAAP) menyatakan pengungkapan adalah tepat jika nilai wajar dari investasi properti yang dipertanggungjawabkan sebagai investasi jangka panjang tidak dicatat pada nilai wajar. Sedangkan pengungkapan dalam IFRS dan PSAK selain pengungkapan secara umum juga harus ditambah dengan pengungkapan model nilai wajar atau pengungkapan model biaya.  Berdasarkan uraian pembahasan terlihat perbedaan antara IFRS, U.S. GAAP dan PSAK dalam hal properti investasi, mulai dari penyajian, pengakuan, pengukuran, dan pengungkapannya. Perbedaan yang paling signifikan antara IFRS, U.S. GAAP dan PSAK adalah dengan memandang pada sisi pengukuran, yang mana IFRS dan PSAK menggunakan model biaya dan model nilai wajar sedangkan dalam U.S. GAAP hanya menggunakan model biaya. Untuk memahami mengapa IFRS dan PSAK tidak ada perbedaan, hal tersebut terjadi karena PSAK mengadopsi IFRS secara penuh. pengadopsian IFRS secara penuh mengenai properti investasi, informasi keuangan yang dihasilkan mengenai properti investasi adalah informasi yang berkualitas tinggi sehingga dapat diperbandingkan, investor-investor dapat membuat keputusan yang lebih baik, perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan khususnya mengenai merger dan akuisisi, dan akuntansi mengenai properti investasi menjadi lebih jelas karena sudah diatur secara khusus dalam standar (PSAK No. 13 Revisi 2007/SAK per 1 Juli 2009).


Sumber : Jurnal Akuntansi Vol.2 No.1 Mei 2010: 59-69

Tulisan ini untuk memenuhi tugas softskill mata kuliah Akuntansi Internasional
Nama   : D. Auliasari
Dosen  : Jessica Barus, SE., MMSI

UNIVERSITAS GUNADARMA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar