Topik/
Tema : Perbedaan IFRS, U.S. GAAP dan
PSAK
Judul
: Perbedaan IFRS, U.S. GAAP, dan PSAK: Investement Property
Penulis : Nunik L.D
Laporan keuangan
yang disajikan oleh suatu organisasi harus dapat dipahami, relevan, dan dapat
diandalkan, serta dapat dibandingkan, agar berguna bagi pembuat keputusan atau
pengguna laporan keuangan tersebut. Demi memperoleh informasi berdaya banding
dan berterima nasional dan global antara penyusun laporan keuangan dan
penggunanya (khususnya investor), sehingga tidak menimbulkan informasi yang
asimetris dan untuk mencegah moral
hazard, maka diperlukan suatu standar akuntansi yang berkualitas tinggi,
memberi rambu-rambu dan memandu perilaku usaha yang sehat. Penggunaan standar
akuntansi internasional di Indonesia sudah berlangsung sejak tahun 1973 dan
Indonesia telah mengalami beberapa perubahan aturan diantaranya: menggunakan
aturan Belanda; menggunakan aturan (GAAP) dari Amerika Serikat; yang ketiga
atau hingga saat ini menggunakan (IAS). Metoda penelitian yang digunakan dalam
tulisan ini adalah metoda penelitian deskriptif dengan menggunakan sumber data
dari berbagai literature berupa buku, informasi di media cetak maupun
elektroknik serta dari internet. Indonesia mengadopsi IFRS secara penuh salah
satunya pada properti investasi (Investment Property). Properti
investasi diakui sebagai aset jika dan hanya jika: (a) besar kemungkinan
manfaat ekonomis di masa depan dari aset yang tergolong properti investasi akan
mengalir ke dalam entitas; dan (b) biaya perolehan properti investasi dapat
diukur dengan andal. U.S. GAAP secara tegas tidak mengijinkan penggunaan model
nilai wajar dalam pengukuran properti investasi, sedangkan pengukuran dalam
IFRS dan PSAK mengijinkan penggunaan model nilai wajar. Untuk dasar/basis
pengukuran properti investasi antara IFRS dan U.S. GAAP berbeda. Pada IFRS dan
PSAK ada pengukuran pada saat pengakuan awal dan pengukuran setelah pengakuan
awal, sedangkan dalam U.S. GAAP tidak ada pengukuran pada saat pengakuan awal
dan pengukuran setelah pengakuan awal. Dalam hal pengungkapan, PSAK No. 13
Tahun 2004 paragraf 44 (mengacu pada U.S. GAAP) menyatakan pengungkapan adalah
tepat jika nilai wajar dari investasi properti yang dipertanggungjawabkan
sebagai investasi jangka panjang tidak dicatat pada nilai wajar. Sedangkan
pengungkapan dalam IFRS dan PSAK selain pengungkapan secara umum juga harus
ditambah dengan pengungkapan model nilai wajar atau pengungkapan model biaya. Berdasarkan uraian pembahasan terlihat
perbedaan antara IFRS, U.S. GAAP dan PSAK dalam hal properti investasi, mulai
dari penyajian, pengakuan, pengukuran, dan pengungkapannya. Perbedaan yang
paling signifikan antara IFRS, U.S. GAAP dan PSAK adalah dengan memandang pada
sisi pengukuran, yang mana IFRS dan PSAK menggunakan model biaya dan model
nilai wajar sedangkan dalam U.S. GAAP hanya menggunakan model biaya. Untuk
memahami mengapa IFRS dan PSAK tidak ada perbedaan, hal tersebut terjadi karena
PSAK mengadopsi IFRS secara penuh. pengadopsian IFRS secara penuh mengenai
properti investasi, informasi keuangan yang dihasilkan mengenai properti
investasi adalah informasi yang berkualitas tinggi sehingga dapat
diperbandingkan, investor-investor dapat membuat keputusan yang lebih baik,
perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan khususnya
mengenai merger dan akuisisi, dan akuntansi mengenai properti investasi menjadi
lebih jelas karena sudah diatur secara khusus dalam standar (PSAK No. 13 Revisi
2007/SAK per 1 Juli 2009).
Sumber
: Jurnal Akuntansi Vol.2 No.1 Mei 2010: 59-69
Tulisan
ini untuk memenuhi tugas softskill mata kuliah Akuntansi Internasional
Nama : D. Auliasari
Dosen : Jessica Barus, SE., MMSI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar